Rabu, 16 Juli 2014

Wahai perempuan – perempuanku.




Perempuan pulang memenuhi keabadian.
Setiap langkah yang tertatihnya adalah do’a.
Tak ada lelah saat letih berkawan,
Sampai titik nafas sejengkal dari raga.
Dari nafas seorang hawa,
Ia meniti sabda Ilahi Rob nya.
Untuk satu hal yang tak terkira,
Meninggalkan hati berdindingkan cinta.
Dengan bentuk dua ucapan Syahadat.

Perempuan datang dalam kesetiaan,
Di hari saat kutemukan jejaknya.
Dalam tangisan danau bahagia yang tenang
Disitu terlihat jejak jejak nafas kehidupan.
Dimana dalam tiga puluh enam purnama
Terdapat penyatuan jiwa yang sempurna.
Untuk kita…untuk jiwa kita maka duduklah.

Perempuan hadir dipenuhi penantian.
Banyak kata banyak rasa dan selalu do’a.
Ribuan nafas terurai dalam sabda Sang Raja
Tersusun apik menjadi raga bidadari.
Ketika tubuh ini mengucap sholawat
Impian, emosi, melebur jadi satu dalam satu ikatan.

Wahai perempuan – perempuanku,
Tiada dan adanya kalian akan selalu aku bawa.


By Widhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar