Perempuan pulang
memenuhi keabadian.
Setiap langkah yang
tertatihnya adalah do’a.
Tak ada lelah saat
letih berkawan,
Sampai titik nafas
sejengkal dari raga.
Dari nafas seorang
hawa,
Ia meniti sabda Ilahi
Rob nya.
Untuk satu hal yang
tak terkira,
Meninggalkan hati
berdindingkan cinta.
Dengan bentuk dua ucapan
Syahadat.
Perempuan datang dalam
kesetiaan,
Di hari saat kutemukan
jejaknya.
Dalam tangisan danau bahagia
yang tenang
Disitu terlihat jejak
jejak nafas kehidupan.
Dimana dalam tiga
puluh enam purnama
Terdapat penyatuan
jiwa yang sempurna.
Untuk kita…untuk jiwa
kita maka duduklah.
Perempuan hadir
dipenuhi penantian.
Banyak kata banyak
rasa dan selalu do’a.
Ribuan nafas terurai
dalam sabda Sang Raja
Tersusun apik menjadi
raga bidadari.
Ketika tubuh ini mengucap
sholawat
Impian, emosi, melebur
jadi satu dalam satu ikatan.
Wahai perempuan –
perempuanku,
Tiada dan adanya kalian akan selalu aku bawa.
By Widhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar